Aplikasi sekolah telah menjadi bagian dari industri pendidikan. Cari tahu kebutuhan Anda dengan membuka blog kami. Salam Hangat, Salam Perjuangan dan Salam Satu Data.

Dokumentasi Sekolah

Foto Bersama Kepala sekolah beserta Dewan Guru dan Staf Dihalaman Sekolah

Dokumentasi Sekolah

Foto Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka Pada Kelas Dua

Dokumentasi Sekolah

Foto Bersama Kepala Sekolah Beserta Dewan Guru Dan Staf Didepan Halaman Sekolah

Dokumentasi Sekolah

Foto Pegawai Honorer di SD Negeri 2 Girimukti

Dokumentasi Sekolah

Foto Kegiatan Belajar Siswa Didalam Kelas Bersama Guru

Dokumentasi Sekolah

Foto Bersama Kepala Sekolah Beserta Dewan Guru Memakai Baju PGRI

Thursday, 1 October 2020

NONTON AVENGERS: ENDGAME (2019) FILM SUBTITLE INDONESIA STREAMING MOVIE




Kualitas

BluRay

Negara

Usa

IMDb

9.1

 / 

10

 from 

209482

 users

Diterbitkan

April 24, 2019

Synopsis
Avengers: Endgame is a movie starring Robert Downey Jr., Chris Evans, and Mark Ruffalo. After the devastating events of Avengers: Infinity War (2018), the universe is in ruins. With the help of remaining allies, the Avengers...

Budget: $400,000,000 (estimated)
Worldwide Gross: $643,700,000, 26 April 2019
Soundtrack: ANT-MAN THEME Composed by Christophe Beck

Diterbitkan

November 2, 2020 7:39 am

Durasi

3 jam 1 menit

Bioskopkeren Avengers: Endgame (2019)

Indoxxi Avengers: Endgame (2019)

Cinemaindo Avengers: Endgame (2019)

Lk21 Avengers: Endgame (2019)

Layarkaca21 Avengers: Endgame (2019)

Nonton Avengers: Endgame (2019)

Download Avengers: Endgame (2019)






Share:

Saturday, 26 September 2020

Walaupun Dirumah Sekarang Nonton YouTube kamu Bisa dibayar Jutaan Rupiah Perbulan



Walaupun Dirumah kini bisa menghasilkan uang dengan aplikasi VIDEOBUDDY kalian hanya cukup menonto video youtube, film dan menonton film yang sudah disediakan oleh aplikasi ini, tidak hanya itu banyak bonus yang bisa kalian dapatkan setiap harinya.

Untuk penarikannya pun sangat mudah kalian hanya wajib punya akun GOPAY dan nominal minimal untuk penarikan, menunggu verifikasi dan akan ditrasnfer ke akun GOPAY setelah itu kalian bisa tarik ke rekening pribadi.

Aplikasi ini pun sangat mudah dan simpel untuk pengguna baru yang ingin lebih mengenal cara mendapatkan uang di internet, jadi tunggu apa lagi kalian bisa langsung download aplikasinya dan instal, nanti kalian akan diarahkan untuk pendaftaran menggunakan akun google atau facebook.

Saya sudah buktikan penerimaan hasil dari bermain aplikasi ini dan tidak HOAX, karena dimasa pandemi ini kita harus lebih bijak dan berusaha mencari uang dimana sulitnya sekarang keuangan.

Yang terpenting selalu sabar dan berdoa maka akan ada jalan untuk orang yang tidak pernah putus asa dalam mencari rejeki.


Link download 



Share:

Ini Perbedaan Kuota Umum dan Kuota Belajar di Bantuan Kuota Kemendikbud



Menanggapi salah satu permasalahan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) memberikan bantuan kuota untuk pendidik dan pelajar. "Bantuan kuota data internet diberikan kepada siswa, mahasiswa, guru, serta dosen," jelas Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im dalam laman resmi Kemendikbud pada Senin (21/9/2020). Sejak Selasa (22/9/2020) hingga Kamis (24/9/2020), Kemendikbud menyalurkan bantuan kuota internet tahap pertama.

Merujuk pada Petunjuk Teknis Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020 dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 14 Tahun 2020, Kemendikbud memberikan 2 jenis kuota data internet, yaitu kuota umum dan belajar.

Dua jenis bantuan kuota  

Kuota umum diperuntukan untuk mengakses seluruh kegiatan di internet. Sementara itu, kuota belajar hanya bisa digunakan dalam situs dan aplikasi tertentu. 

Melihat daftar dari kuota-belajar.kemdikbud.go.id, penerima bantuan dapat menggunakan kuota belajar untuk mengakses 401 website universitas, 22 website, 19 aplikasi, dan 5 video conference. 

Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Evy Mulyani menjelaskan tujuan Kemendikbud untuk membedakan kuota menjadi 2 jenis. 

Dengan membaginya menjadi dua, Evy ingin mengantisipasi penyalahgunaan kuota data internet. Proporsi kuota umum pun lebih sedikit bila dibandingkan dengan kuota belajar. 

Setiap peserta didik dalam jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan dasar, menengah, mahasiswa serta pengajarnya hanya mendapatkan 5 GB untuk kuota umum. Berikut ini merupakan rincian kuota yang diperoleh. 

1. Peserta didik PAUD Kuota umum: 5 GB Kuota belajar: 15 GB Total paket kuota internet: 20 GB/bulan 

2. Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah Kuota umum: 5 GB Kuota belajar: 30 GB Total paket kuota internet: 35 GB/bulan 

3. Pendidik PAUD, pendidikan dasar, dan menengah Kuota umum: 5 GB Kuota belajar: 37 GB Total paket kuota internet: 42 GB/bulan 

4. Mahasiswa dan dosen Kuota umum: 5 GB Kuota belajar: 45 GB Total paket kuota internet: 50 GB/bulan 

Waktu berlaku dan distribusi Masa berlaku kuota data internet dari Kemendikbud ialah 30 hari terhitung sejak diterimanya kuota data di nomor ponsel pendidik maupun pelajar. Peraturan ini berlaku saat bulan pertama dan kedua pengiriman bantuan.

Pemberitahuan penerimaan kuota ini pun berasal dari pesan singkat atau SMS yang diberikan kepada nomor yang sudah terdaftar. 

Jika belum mendapatkannya, pemerintah memang masih dalam proses untuk pemberian kuota. 

Pasalnya pada bulan pertama, Kemendikbud membagi penyebaran kuota dalam 2 tahap. Tahap pertama dimulai sejak 22 hingga 24 September 2020. Kemudian tahap kedua pada 28 hingga 30 September 2020.

Setelah itu, Kemendikbud sudah membagikan lini masa untuk distribusi kuota gratis seperti di bawah ini. 

1. Bantuan kuota data internet bulan kedua: Tahap I: Tanggal 22 – 24 Oktober 2020 Tahap II: Tanggal 28-30 Oktober 2020 

2. Bantuan kuota data internet bulan ketiga dan keempat (dikirim bersamaan): Tahap I: Tanggal 22-24 November 2020 Tahap II: 28-30 November 2020.

Dalam rangka mendukung pembelajaran jarak jauh, Kemendikbud dan Bagian Anggaran dan Bendahara Umum Negara (BA BUN) 2020 mengalokasikan dana sebesar Rp8,9 triliun.

Mereka menggunakan anggaran sebanyak Rp 7,2 triliun untuk subsidi kuota internet selama 4 bulan. Sementara itu, Rp 1,7 triliun digunakan untuk tunjangan profesi guru, tenaga pendidikan, dosen, dan guru besar.




Sumber : https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/23/195500071/ini-perbedaan-kuota-umum-dan-kuota-belajar-di-bantuan-kuota-kemendikbud?page=2

Share:

Friday, 25 September 2020

Kabar Gembira Dari Pak Nadiem, Tidak Ada Sekolah Dana BOS-nya Turun Tahun 2021

 



Mulai tahun 2021, biaya satuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler akan berbeda antarkabupaten/kota sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah. BOS Afirmasi tetap difokuskan pada daerah paling membutuhkan, sedangkan BOS Kinerja difokuskan pada sekolah penggerak. 

“Kabar gembiranya tidak ada sekolah yang BOS-nya turun untuk tahun 2021, (justru) banyak sekali BOS di daerah terpencil yang akan meningkat," kata Mendikbud Nadiem Makarim melalui rilis resmi (23/9/2020). 

Ia menambahkan, "karena, kenyataannya di lapangan yang terjadi adalah sedikit banyak dari sekolah itu kebanyakan sekolah yang dirugikan dengan kebijakan BOS sebelumnya berada di daerah-daerah terluar dan tertinggal.

Metode perhitungan
 
Sementara itu, metode perhitungan biaya satuan BOS Reguler dilakukan berdasarkan dua variabel yaitu Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) dari Badan Pusat Statistik dan Indeks Besaran Peserta Didik (IPD), yaitu indeks jumlah peserta didik per sekolah di suatu daerah. 
Mendikbud menjelaskan, biaya satuan BOS Reguler akan meningkat untuk sebagian besar daerah, dengan peningkatan tertinggi untuk daerah-daerah yang paling membutuhkan.

Tahun 2021 banyak sekolah yang dana BOS-nya naik. Untuk jenjang SD, ada 337 kab/kota, untuk jenjang SMP ada 381 kab/kota, untuk jenjang SMA ada 386 kab/kota, untuk SMK ada 387, untuk SLB ada 390 kab/kota,” terangnya. 

Menanggapi penjelasan tersebut, Anggota Fraksi PDI-Perjuangan, Sofyan Tan mengapresiasi kebijakan alokasi BOS Tahun 2021. 

Menurutnya, apa yang dibutuhkan sekolah-sekolah memang tidak semua sama, tingkatannya berbeda-beda. “Kami apresiasi kepada Menteri tentang (kebijakan alokasi) dana BOS ini. Kami percaya bahwa Mendikbud memiliki hati, memahami apa yang dibutuhkan oleh sekolah,” terang Tan. 

Menurut Tan, kemampuan sekolah-sekolah memiliki tingkatan yang berbeda-beda. “Kami bisa melihat bahwa ada sekolah dengan jumlah murid yang sedikit semakin hari semakin tidak ideal karena ada persyaratan untuk terima bantuan harus memenuhi jumlah siswa 200,” ungkapnya. 

Dengan cara (kebijakan BOS tahun 2021) yang seperti ini kami yakin anak-anak miskin di sekolah bisa menikmati pendidikan yang lebih layak dan lebih berkualitas,” ujarnya optimis.



Sumber : https://www.kompas.com/edu/read/2020/09/25/102632271/nadiem-kabar-gembira-tidak-ada-sekolah-dana-bos-nya-turun-tahun-2021

Share: